TESTIMONI
Orang – orang yang sudah merasakan MANFAAT dari BRAINGYMINDONESIA®️
Dari sekian banyak pelatihan senam yang saya ikuti, Workshop Brain Gym tahun 2010 adalah yang sangat membekas. Yang ngajar “bule” (Ibu Elisabeth Demuth) dan sampai akhir pelatihan, aneh sekali saya tidak merasa lelah atau ngantuk.
Lalu ketika saya praktekkan PACE dan gerakan Brain Gym lainnya kepada murid-murid saya di SD, ternyata dampaknya sangat positif : mudah mengikuti instruksi, dan tidak ada capeknya.
A. Rusdiono
Sebagai ibu dari anak yang memiliki autisme, saya tertarik mempelajari Brain Gym untuk membantu anak saya. Setelah mengikuti pelatihan dan mempraktekkan pada diri sendiri maupun pada anak, saya melihat dan merasakan perubahan cukup besar pada anak saya dalam hal inisiatif diri, kemampuan belajar dengan menirukan, kemampuan merespons instruksi, hingga kemampuan wicara.
Perubahan ini mendorong saya memperdalam kinesiologi sampai saya menjadi Instruktur Brain Gym dan bekerja sebagai konsultan ABK.
Buat saya, Bu Elis menginspirasi sekali dalam hal semangat serta ketulusannya berbagi kebaikan serta mencontohkan bahwa kehidupan yang seimbang itu berasal dari keseimbangan yang bersumber dari dalam diri. Semangat positif Bu Elis menjadi panutan bahwa sekeras apapun badai cobaan hidup yang menerpa, jika kita bisa terus melatih diri untuk tetap seimbang maka kita akan bisa tetap semangat menjalani kehidupan. Terima kasih banyak Bu Elis.
Devi Riana Safitri
Tahun 2005 di sekolah PAUD saya, “Taman Bocah” (TB), di Yogyakarta ada 1 murid autis usia 4 tahun yang belum bisa bicara maupun berekspresi meskipun sudah 1 tahun mengikuti kegiatan di TB. Suatu hari saya membaca buku Brain Gym yang ditulis Ibu Elis dan disebutkan di buku itu kalau anak belum bisa bicara, ajari gerakan Menguap Berenergi dan PACE. Karena tidak yakin, saya telpon Bu Elis dan kebetulan Bu Elis saat itu akan memberikan pelatihan di Yogyakarta.
Perubahan luar biasa inilah yang mendorong saya mempelajari Brain Gym dan kinesiologi sampai mendapat sertifikat instruktur dan secara aktif praktek dan menyebarluaskan melalui seminar, pelatihan, bakti sosial, kerjasama dengan sekolah-sekolah dan sebagainya, banyak di antaranya bekerjasama dengan Bu Elis. Pekerjaan saya di Balitbang Diknas sampai saya pensiun, memungkinkan saya memperkenalkan Brain Gym di berbagai daerah di Indonesia. Saya berterima kasih pada Bu Elis, bukan hanya karena membuat saya mengenal Brain Gym, tetapi juga karena memberikan teladan untuk berbuat banyak untuk anak-anak Indonesia, tanpa memikirkan untung-rugi untuk diri sendiri. Many thanks Bu Elis, untuk semua yang ibu ajarkan dan contohkan kepada kami. Jalan hidup saya menjadi sangat berwarna karena semua potensi saya bisa keluar.
Nonny Swediati
Sebuah tantangan buat saya berpraktek sebagai psikolog yang menangani masalah anak sampai manula adalah ketika mencari akar masalah psikologis mereka. Namun sejak tahun 2009 ketika bertemu dengan Bu Elisabeth Demuth dan mulai memahami kinesiologi, maka saya merasakan begitu mudahnya saya membantu para klien saya menemukan ketidak-seimbangan body yang mempengaruhi mind dan soul.
Retno IG Kusuma
Psikolog, Konselor di RS Sanglah dan Pradnyagama, Bali)